Langkah Tepat Jika Anak Dikucilkan Temannya

Parenting / 23 December 2014

Kalangan Sendiri

Langkah Tepat Jika Anak Dikucilkan Temannya

daniel.tanamal Official Writer
18561

Penolakan hingga pengucilan  kerap terjadi dalam lingkungan bermain anak. Namun jika anak tidak mendapatkan penanganan dan pengajaran yang penting dan tepat dari orangtuanya, maka masa depannya terutama dalam hal bersosialisasi sangat mungkin terancam.

Konsultan profesional di masalah sosial anak dan remaja, Barbara R. Greenberg, Ph.D mengatakan bahwa orangtua perlu mengajarkan pada si kecil langkah untuk mengatasi penolakan yang mungkin terjadi di lingkungan pergaulan mereka.

Berikut adalah langkah yang disarankan Greenberg.

JANGAN ajarkan ini pada anak:

  1. Jangan menganjurkan anak untuk membiarkan teman-teman yang memperlakukannya secara tidak pantas, baik secara verbal dan perilaku. Tegaskan bahwa mem-bully merupakan tindakan negatif yang memiliki konsekuensi dan ganjaran. Dengan demikian, selain dapat menjaga diri sendiri, anak pun juga paham bahwa memusuhi dan berlaku kasar pada orang lain bukan perbuataan yang baik.
  2. Jangan membuat anak merasa lemah. Greenberg mengatakan, kata-kata seperti “Kamu terlalu cengeng”, “Kamu harus melawan”, dan sebagainya bisa membuat anak merasa rendah diri dan semakin terpojok.
  3. Jangan selalu membela anak. Terlalu sering mengatakan “Biar ibu yang menyelesaikan”, dapat mengajarkan anak jadi tidak mandiri. Membela anak memang perlu, tapi bimbing mereka untuk mampu menjaga diri tanpa bantuan Anda. Namun, sebagai orangtua yang baik, tetap pantau perkembangan masalah yang dihadapi oleh anak dengan bentuk perhatian dan komunkasi.

PERLU ajarkan ini pada anak

1. Ajarkan anak untuk intropeksi diri. Memang benar bahwa saat anak dimusuhi atau dimarahi oleh orang lain, sebagai orangtua pasti Anda tidak terima dan mendadak langsung naik darah. Coba kendalikan emosi demi kebaikan anak di masa mendatang. Salah satunya adalah berkomunikasi dengan meminta anak untuk intropeksi diri, menelaah mengapa teman-temannya tak ingin bermain bersamanya, dan tentu saja bimbing si kecil untuk memperbaiki sifatnya yang kurang disukai tersebut.

2. Ajarkan anak untuk berempati. Cari tahu apakah si anak yang memusuhi sedang mengalami masalah keluarga, jika benar, maka minta anak untuk berempati dengan cara tidak memasukan dalam hati dan lebih fokus pada teman yang baik serta pelajaran di sekolah.

3. Ajarkan anak soal penolakan lain di waktu mendatang. Sebab, tidak menutup kemungkinan bahwa sifat bermusuhan dan penolakan juga akan dirasakan oleh anak di waktu mendatang. Maka dari itu, bersabarlah untuk membimbing dan mendoakan anak untuk bisa menerima hal-hal kurang menyenangkan dalam hidupnya dengan sikap terpuji sekaligus membanggakan.

 

<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> Halaman : 1

Ikuti Kami